http://caralangsing.net/kesehatan/cara-mengecilkan-perut-buncit/
Mahal serta Tidak Efektif, Kondom Wanita Tidak Banyak Disukai
YOGYAKARTA, Kondom wanita kurang laris di apotek. Puji Nur Hasanah, apoteker pendamping di Apotek K-21 di Sagan, Kota Yogyakarta menyampaikan, dalam satu bulan cuma terjual satu pak kondom wanita. Pembelinya yaitu pasangan suami-istri. Mereka umumnya beli lantaran penasaran. Kondom wanita memanglah tidak di kenal lantaran di tv atau koran juga tak pernah ada iklannya. Saya saja sendiri belum pernah lihat, kata Puji, Jumat (10/7). Harga kondom wanita cukup mahal. Di Apotek K-24, satu pak (isi dua kondom impor) di bandrol Rp 16. 700. Tambah lebih murah kondom lelaki yang satu pak (isi tiga) cuma Rp 5. 000-Rp 11. 000. Tubuh Koordinasi Keluarga Merencanakan Nasional (BKKBN) tak mengutamakan pengadaan kondom wanita. Pengadaan pertama kondom wanita, sebagai sosialisasi, dikerjakan awal th. 2008 serta cuma didistribusikan ke tujuh propinsi, yakniDKI Jakarta, Bali, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Papua, serta Irian Jaya Barat. Pengadaan itu atas keinginan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS. Masyarakat di tujuh propinsi ini dikira paling punya potensi HIV/AIDS. Hingga saat ini, menurut Retno Munfaati, pelaksana harian Kepala BKKBN DIY, belum ada wacana pengadaan kondom wanita lantaran yang digencarkan yaitu partisipasi lelaki memakai kondom. Wanita, lanjut Retno, dapat takut serta dengan cara psikis tidak nyaman lihat bentukfisik kondom wanita yang memiliki bahan karet sintetis ini. Sebab, di basic kondom ada spons seukuran diameter gelas serta setebal 0, 5 cm. Spons yang berperan menyerap sperma itu mesti dimasukkan kedalam vagina. Langkah memasangnya juga ribet. Iin Munfaati, Kepala Seksi Jaminan Service BKKBN DIY, menerangkan, kondom wanita mesti dipasang satu jam sebelumnya terkait. Durasi penggunaan juga cuma dapat hingga 5 jam. Dari sosialisasi, banyak wanita yang takut walau cuma sekilas lihat. Oleh karena itu, BKKBN pilih menggencarkan pengunaan kondom untuk lelaki. Lagi juga, saat mesti wanita lagi yang sulit serta ribet dengan menggunakan kondom, tutur Retno. Perbincangan mengenai kondom wanita, menurut Retno, masihlah berlangsung. Aktivis wanita tak akan sepakat sosialisasikondom ini lantaran makin merendahkan posisi tawar wanita. Tetapi, pemerhati HIV/AIDS berasumsi kondom ini alternatif membuat perlindungan wanita, ketikalaki-laki tidak ingin memakai kondom. Dua pihak ini miliki segi benar semasing.